Fakta Unik nan Eksentrik Kota Paris yang Jarang Diketahui - Fakta Unik

kumpulan berita dan fakta unik di dunia

Home Top Ad

Post Top Ad

Fakta Unik nan Eksentrik Kota Paris yang Jarang Diketahui

fakta-unik-kota-paris
Mendengar kota Paris, pasti yang terlintas adalah menara Eiffel. Menara yang tinggi menjulang nan indah ini jadi destinasi wisatawan dari mana saja. Keindahannya menarik jutaan pasangan dari seluruh dunia untuk liburan romantis di kota mode Prancis ini.

Paris yang kini menjadi kandang klub sepak bola Paris Saint Germain ini menyimpan keunikan yang tak banyak diketahui orang. Bahkan mungkin anda baru saja mengetahuinya. Apa saja keunikan kota fashion Paris ini. Berikut ulasannya.

Fakta Unik Kota Paris

American Library di Paris

Selama Perang Dunia 1 berkecamuk, banyak penulisan terkenal seperti Ernest Hemingway, F. Scott Fitzgerald dan lain-lain, menjadikan Paris sebagai rumah bagi mereka. Mereka terus menciptakan karya tulisan dengan bantuan buku-buku yang dirim dari Amerika.

Buku-buka tersebut berakhir dan berkumpul di American Library. Kini bangunan yang letakkannya berdekatan dengan Menara Eiffel ini ramai dikunjungi sebagai destinasi wisata perpustakaan yang sangat menginpsirasi. 

Kunci Cinta Pont des Arts

Pont des Arts adalah sebuah jembatan yang membentang di atas Sungau Seine. Tempat ini dipercaya menjadi tempat paling romantis untuk hubungan kekasih. Pasangan kekasih menggantungkan gembok di bawah jembatan, lalu membuang kuncinya di sungai. Hal ini dipercaya akan membuat hubungan mereka langgeng dan tidak bisa terpisahkan. 

Namun pada tahun 2013, walikota setempat akhirnya mengambil semua gembok di jembatan karena dikhawatirkan mengganggu kapal yang lewat di bawahnya. Selain itu, bisa menjadi ruang bagi gembok yang lainnya. 

Teror Serigala Paris

Teror mengerikan pernah terjadi di kota Paris ini pada tahun 1450. Pada tahun itu, terjadi musim dingin yang ekstrim. Hal yang menyebabkan rantai makanan terputus karena banyak tanaman yang layu dan satwa berkurang. Akibatnya, serigala-serigala hutan turun ke kota Paris guna mencari mangsa. Akhirnya terjadinya bentrok mengerikan dengan warga. Jumlah korban diketahui 40 orang dan pembantaian masal bagi kawanan serigala akibat gagalnya pengusiran warga pada binatang buas itu. 

Larangan Pakai Celana

Hingga tahun 2013, pemerintah Paris melarang wanita memakai celana, khususnya celana pendek. Peraturan ini sudah dibuat pada tahun 1800 silam, tepat setelah Revolusi Perancis. Bagi wanita yang ingin memakai celana panjang, harus lapor polisi setempat.

Bahkan meski di tahun 1942 terjadi konstitusi Perancis ditulis ulang demi menyetarakan wanita dan pria, peraturan ini tetap berlaku. Dan kemudian tahun 2013 lah resmi dihapus semenjak salah seorang menteri hak-hak wanita terkena kasus hukum. 

Anti-Nazi Jazz Clubs

Saat Nazi pimpinan Adolf Hitler berkuasa sebagai partai politik paling kejam di dunia, Paris pun mendapat imbasnya. Salah satunya adalah dilarangnya musik Jazz karena dianggap pro Afrika-Amerika yang diketahui dekat dengan Yahudi, musuh besarnya.

Klub jazz pun harus berkamuflase secara underground agar keberadaanya tidak terlacak pasukan Nazi. Era tahun 30an adalah periode terberat bagi para fans dan klub Jazz.

Lukisan Tersembunyi

Sebelum Perang Dunia terjadi, seorang wanita yang bernama Madame de Florian melarikan diri ke Prancis selatan. Dia meninggal seluruh harta bendanya di apartemen miliknya. Lalu tahun 1991, dia meninggal dunia tanpa pernah kembali ke apartemen lagi selama 70 tahun.

Kemudian tim penyidik melakukan pemeriksaan di apartmen milik wanita tersebur dan menemukan sebuah lukisan hasil karya seorang seniman yang kemudian diketahui, seniman itu adalah suami Madame de Florian yang bernama Giovanni Baldini. Ia adalah seniman lukisan terkenal di abad 19. Dan pada tahun 2010, lukisan tersebut dilelang.

Kisah Malang Seorang Pria Iran

Seorang pria asal Iran bernama Mehran Nasseri dibuang dari negeranya akibat protes terhadap pemerintah. Kemudian dia hidup berpindah-pindah, dan pada tahun 1981, pemerintah Belgia mengabulkan untukmembuatkan surat dan dokumen resmi sebagai warga.

Kemudian dia berniat untuk hijrah ke Inggris. Di perjalanan kopernya dicuri, sehingga semua dokumen ikut hilang. Pemerintah Inggris mengembalikan Mehran ke Paris. Sesampai di Paris, ternyata pihak pemerintah tidak mampu mendeportasi ke negara Belgia, karena khawatir ia bukan Mehran Nasseri yang asli.

Lalu ia hidup terkatung-katung di bandara Paris. Dan membuat kehidupannya selama 18 tahun di bandara tanpa bisa kemana-mana. 

Do You Speak Touriste?

Logat orang Perancis saat berbicara memang tampak kasar dan tidak sopan. Bahkan di tahun 2012, Prancis dianggap sebagai negara paling kasar di dunia. Untuk itu, pemerintah menerbitkan pamflet yang bernama Do You Speak Touriste? yang berarti Panduan untuk Memahami Wisatawan Asing dengan Lebih Baik. Buklet tersebut disebarkan untuk warga Paris khususnya yang bekerja di bidang jasa seperti para pelayan restoran, supir taksi, dan pekerja hotel.

Terowongan Bawah Tanah

Pada zaman kekaisaran Romawi, Paris dibuat terowongan yang membentang hingga ratusan kilometer. Terdiri dari kanal, brangkas bank, saluran pembuangan, dan tambang batu kapur. Lalu para petani memanfaatkannya untuk lahan pertanian jamur. Saat Perang Dunia II, Nazi mendirikan markas di bawah tanah. 

Ada pula area yang bernama Katakomba, yakni terowongan yang berisi kuburan masal selama abad 18 hingga 19.

Terowongan Cataphile ini mendapat minat yang banyak bagi wisatawan. Dimulai pada tahun 70an terowongan ini diberbolehkan untuk menjadi destinasi wisata. Para wisatawan bisa melakukan petualangan memasuki saluran air, menelusuri ventilasi dan pintu meskipun beberapa harus dilakukan dengan merangkak. 

Sindrom Paris

Idaman liburan menyenangkan di Paris dengan keindahan kotanya layaknya surga bagi wisatawan asing. Akan tetapi tidak berlaku bagi wisatwan Jepang. Pernah dialami oleh sekelompok turis Jepang yang kemudian berhalusinasi dan ketakutan ketika tiba di Paris.

Bagi mereka, Paris bukanlah seperti yang ia ketahui dari media. Kotanya banyak sampah, pengemis dan perilaku kejahatan. Padahal sebelumnya mereka berharap surga di dunia ketika di Paris. Sindrom ini biasanya dialami oleh wanita berusia 30 tahunan. Meski bisa kembali tenang saat diistirahatkan, akan tetapi pengalaman travel menjadi sedikit menakutkan bagi mereka.

Bagaimana, unik bukan. Saya yakin ada bagian informasi yang belum pernah anda dengar sebelumnya dari Paris ini.

3 comments:

Post Top Ad